Rabu, 24 April 2013
Rabu, 17 April 2013
STAMET BULUH TUMBANG
PROFIL
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
TEMPERATUR BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana Anda ketahui bahwa permukaan Bumi menerima panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar Matahari yang dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut mengalami pemantulan (refleksi), pembauran (scattering), dan penyerapan (absorpsi) oleh material-material di atmosfer. Persentase jumlah peman tulan dan pembauran sinar Matahari oleh partikel atmosfer ini dinamakan albedo.
Pemantulan Radiasi Matahari Hanya 47 persen radiasi Matahari mencapai Bumi, 53 persen lainnya dihamburkan atau dipantulkan
Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7% energi sinar Matahari langsung dibaurkan kembali ke angkasa, 15% diserap oleh partikel-partikel udara dan debu atmosfer, 24% dipantulkan oleh awan, dan 3% diserap oleh partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo sinar Matahari oleh atmosfer adalah sekitar 49%, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi hanya 51%. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian dipantulkan kembali sekitar 4%. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari yang diserap muka Bumi adalah sekitar 47%.
Pengaruh langsung yang dirasakan di Bumi sebagai akibat radiasi Matahari adalah adanya perbedaan suhu udara di berbagai tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan temperatur antara lain sebagai berikut.
Sudut datang sinar Matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar Matahari dengan permukaan bumi.
Semakin tegak sudut datang sinar, semakin kuat intensitas penyinaran Matahari dan semakin tinggi pula suhu udara di daerah tersebut. Sebaliknya, semakin miring sudut datang sinar, semakin lemah intensitas penyinarannya dan semakin rendah suhu udaranya. Oleh karena itu pada tengah hari suhu udara kita rasakan sangat panas terik, sedangkan pada pagi dan sore hari suhu udara kita rasakan sejuk.
Lama waktu penyinaran, semakin lama penyinaran Matahari semakin tinggi suhu udara di suatu tempat.
Bagi kawasan Indonesia yang beriklim tropis, di mana periode waktu siang dan malam senantiasa relatif sama yaitu sekitar 12 jam, perbedaan suhu saat musim panas dan dingin tidak terlalu mencolok. Akan tetapi di daerah-daerah lintang sedang dan tinggi di mana perbedaan panjang waktu siang dan malam pada periode musim panas dan dingin sangat mencolok, perbedaan suhu udara antara kedua musim pun sangat tinggi.
Ketinggian tempat, semakin tinggi suatu daerah dari per mukaan laut, semakin rendah suhu udara.
Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana rata-rata suhu udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5°C–0,6°C setiap tempat mengalami kenaikan 100 meter. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata suhu udara harian di daerah pantai kawasan tropis seperti Indonesia adalah sekitar 26°C. Dengan kedua data tersebut kita dapat memprediksi rata-rata suhu udara di suatu daerah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
t°C = rata-rata suhu udara di tempat yang akan kita hitung.
h = ketinggian tempat dari permukaan laut (dalam meter).
Kondisi geografis wilayah. Bagi daerah-daerah di Indonesia yang wilayahnya merupakan kepulauan yang dikelilingi laut, perbedaan suhu udara (amplitudo suhu) harian tidak begitu tinggi.
Hal ini disebabkan oleh sifat fisika air (perairan) yang lambat menerima (menyerap) panas, tetapi lambat pula melepaskannya. Fenomena ini berbeda dengan wilayah-wilayah yang lokasinya di tengah benua (daratan) yang jauh dari laut, seperti daerah Asia Tengah (misalnya di Gurun Gobi dan Tibet), dan Gurun Sahara. Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat mencolok. Siang hari suhu udara sangat tinggi, sedangkan pada malam hari sangat rendah bahkan sampai di bawah 0°C.
Untuk mengukur temperatur udara di suatu tempat digunakan pesawat cuaca yang dinamakan thermometer atau thermograf. Ada dua macam thermometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu thermometer maksimum dan thermometer minimum. Thermometer maksimum terdiri atas tabung yang berisi air raksa (merkuri) karena cairan ini sangat peka terhadap kenaikan suhu, sedangkan thermometer minimum merupakan tabung gelas yang berisi alkohol yang sangat peka terhadap penurunan suhu. Thermograf adalah jenis thermometer yang secara otomatis mengukur sendiri dinamika perubahan suhu setiap waktu. Pada peta cuaca, tempat-tempat yang memiliki suhu udara sama dihubungkan dengan garis isotherm atau isothermal.
PANCI PENGUAPAN
Penguapan atau Evaporation yaitu Jumlah air yang menguap dari air permukaan yang terbuka atau dari permukaan tanah yang terbuka. Alat yang digunakan untuk mengukur evaporation disebut Open Pan Evaporimeter.
ALAT PENGUKUR PENGUAPAN
• Evaporimeter Panci Terbuka
• Evaporimeter Jenis Piche
Perlengkapan Utama dari Alat
Evaporation Pan
Material : Low carbon stainless steel
Ukuran : Tinggi : 254 mm, Diameter : 1206 mm
Fungsi : Sebagai wadah tempat air
Hook Gauge
Material : Stainless steel / Kuningan
Resolusi : 0.1 mm
Ukuran : Tinggi :178 mm
Fungsi : Sebagai alat pengukur tinggi air.
Still Well
Material : Stainless steel / Kuningan
Ukuran : Diameter : 84 mm, Tinggi : 229 mm
Fungsi : Sebagai Tempat Penempatan Hook Gauge dan Penahan gelombang air
dalam panci.
Perlengkapan Tambahan dari Alat
• Cup Counter Anemometer
Fungsi : Mengukur Kecepatan angin di permukaan Panci.
• Termometer Apung
Fungsi : Mengukur Suhu air dalam panci
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguapan :
- Angin
- Penyinaran Matahari
- Suhu Udara
- Kelembaban Udara
- Bentuk Pemukaan
Tata Cara Pengukuran Penguapan
• Putar / Set Hook Gauge sehingga ujung Jarum / kail menyentuh pas di permukaan air.
• Baca nilai skala yang ditunjukkan pada Hook Gauge tersebut.
• Skala pada batang hook gauge dalam milimeter penuh, sedangkan garis skala yang ditunjukkan oleh tanda panah pada micrometer hook gauge adalah persepuluhan milimeter.
Untuk Mendapat hasil Penguapan digunakan rumus :
E = (Po – P1) + Ch
Dimana: E : Jumlah penguapan
Po : Pengukuran Awal
P1 : Pengukuran akhir
Ch : Jumlah Curah hujan
Stasiun Meteorologi Lhokseumawe melakukan Pengukuran Penguapan setiap 24 jam sekali (Jam 07.00 wib / 00.00 UTC).
Contoh Perhitungan Penguapan
• Tgl.30-11-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 45.8 mm
• Tgl.01-12-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 41.0 mm
• Jumlah Curah hujan 24 jam : 0.0 mm
• Hitung Penguapan Tgl. 30-11-2010 ?
E = (Po - P1) + Ch
E = (45.8 – 41.0) + 0.0
E = 4.8 mm
Soal :
• Tgl.01-12-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 41.0 mm
• Tgl.02-12-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 57.0 mm
• Jumlah Curah hujan 24 jam : 21.3 mm
• Hitung Penguapan Tgl. 01-12-2010 ?
Soal Kasus
• Tgl.19-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 11.4 mm
• Tgl.19-10-2010 jam 07.02 Air dalam Panci ditambah
• Tgl.19-10-2010 jam 07.05 Air dalam Panci diukur kembali : 57.1 mm
• Tgl.20-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 52.0 mm
• Jumlah Curah hujan 24 jam : 2.0 mm
• Penguapan jam 07.00 s/d 07.05 diabaikan
• Hitung Penguapan Tgl. 19-10-2010 ?
Soal Kasus
• Tgl.20-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 52.0 mm
• Tgl.20-10-2010 jam 07.02 Air dalam Panci dibersihkan
• Tgl.20-10-2010 jam 07.30 Air dalam Panci diukur kembali : 60.5 mm
• Tgl.21-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 81.5 mm
• Penguapan jam 07.00 s/d 07.30 diabaikan
• Jumlah Curah hujan 24 jam : 25.1 mm
• Hitung Penguapan Tgl. 20-10-2010 ?
Soal Kasus
• Tgl.21-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 81.5 mm
• Tgl.21-10-2010 jam 11.45 Hujan gerimis dengan intensitas ttu, tetapi diperkirakan untuk selanjutnya hujan akan sangat deras, sehingga air dalam panci harus dikurangi agar tidak meluap.
• Sebelum dikurangi tinggi air diukur : 79.8 mm dan setelah dikurangi tinggi air diukur kembali menjadi : 35.0 mm
• Tgl.22-10-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 80.5 mm
• Jumlah Curah hujan 24 jam : 47.2 mm
• Hitung Penguapan Tgl. 21-10-2010 ?
Kamis, 11 April 2013
PENYINARAN MATAHARI
PENYINARAN MATAHARI
Matahari adalah sumber panas bagi bumi. Walaupun bumi sudah memiliki panas sendiri yang berasal dari dalam, panas bumi lebih kecil artinya dibandingkan dengan panas matahari. Panas matahari mencapai 60 gram kalori/cm2, tiap jam, sedangkan panas bumi hanya mencapai 55 gram/cm2 tiap tahunnya. Besarnya sinar matahari yang mencapai bumi hanya sekitar 43% dari keseluruhan sinar yang menuju bumi dan >50% lainnya dipantulkan kembali ke angkasa. Panas bumi sangat tergantung kepada banyaknya panas yang berasal dari matahari ke bumi. Perbedaan temperatur di bumi dipengaruhi oleh letak lintang dan bentuk keadaan alamnya. Indonesia termasuk wilayah beriklim tropis karena terletak pada lintang antara 6°08′ LU dan 11°15′ LS, ini terbukti
di seluruh wilayah Indonesia menerima rata-rata waktu penyinaran matahari cukup banyak. Panas matahari yang sampai ke permukaan bumi sebagian dipantulkan kembali, sebagian lagi diserap oleh udara, awan, dan segala sesuatu di permukaan bumi. Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh bumi. Selain itu lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya, semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi., sebaliknya semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Alat untuk mengukur lamanya penyinaran matahari disebut Campbell Stoke.
BAROGRAPH DIGITAL
TEKANAN UDARA
Tekanan Udara (TU): tekanan yangg diberikan udara karena beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi. Diukur dlm milibar tekanan baku pada permukaan laut dengan Barometer air raksa atau Barometer aneroid (1 atm = 760 mm Hg = 1.013,25 mb). TU paling besar di permukaan laut, semakin ke atas makin menurun, udara makin tipis. TU turun 1/30 x setiap naik 300 m pada atmosfer bawah (= turun 1 mm Hg tiap naik 11 m).
Faktor yg mempengaruhi sebaran tek.udara sama dgn yg mempengaruhi suhu.
Pengaruh lintang bumi:
- Tek.udara rendah sepanjang lingkaran equator àdoldrum
- Tek.udara tinggi sepanjang lintang 25o-35o à sub tropical high
- Tek.udara rendah sepanjang lintang 60o-70o à sub polar low
- Tek.udara tinggi pada lintang kutub dingin à cold polar high
Jika gravitasi bumi adalah g dan masa udara adalah m, maka gaya yang diusahakan oleh udara :
F = m g
Dimana gaya yang diusahakan oleh udara tidak lain adalah merupakan berat atmosfer diatasnya pada ketinggian tersebut.
Sehingga dapat pula dikatakan bahwa, Tekanan udara adalah berat atmosfir atau udara diatasnya per satuan luas atau berat sekolom udara sampai pada batas atas atmosfir pada tiap satuan penampang. Oleh karena molekul - molekul dan atom - atom dari gas-gas tersebut bergerak kesegala arah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tekanan udara mengarah pula kesegala arah, atau dengan kata lain bahwa udara menimbulkan tekanan udara kesegala arah. Tekanan udara terbesar adalah tekanan pada permukaan bumi, yang diakibatkan oleh berat atmosfir diatasnya. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan bumi, tekanan udaranya makin kecil, karena jumlah molekul dan atom yang ada diatasnya berkurang. Dengan demikian dapat kita katakan, bahwa tekanan udara akan menurun pada daerah yang lebih tinggi. Sesuai dengan tekanan udara dalam atmosfir standar ICAO, untuk ketinggian dari permukaan laut sampai dengan ketinggian 5000 feet, 1 millibar setara dengan 28 feet atau selisih tinggi 1 feet = 0,035 mb.
Barograph adalah alat ukur tekanan udara yang dapat mencatat sendiri, prinsip kerjanya sama dengan Barometer Aneroid yang dilengkapi dengan tangkai pena penunjuk dan pias yang dilekatkan pada sebuah tabung jam yang berputar. Skala pias barograph, pada umumnya adalah antara tekanan udara 970 sampai dengan 1050 mb. Pada Barograph merk R.Fuess type 78a, tangkai penghubung antara tabung Vidi dengan tangkai pena diberi lubang-lubang pin. Fungsinya untuk penunjukkan pena pada skala-skala tekanan udara tertentu, sehingga alat ini dapat dioperasikan sampai dengan tekanan udara 825 mb.atau sampai dengan ketinggian antara 1100 sampai dengan 1350 meter dari permukaan laut. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka.
BAROMETER AIR RAKSA
Pada tahun 1643 Toricelli membuktikan bahwa atmosfir mempunyai berat, dimana atmosfir dapat menahan kolom air raksa 76 cm panjangnya. Prinsip ini tetap dipakai selama 3 abad dan hingga saat ini. Alat ukur yang menggunakan prinsip tersebut adalah Barometer Air raksa, dan masih dianggap alat yang teliti untuk mengukur tekanan udara. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca berisi air raksa, dimana ujung atasnya tertutup dan ujung bawahnya terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga berisi air raksa. Ruang diatas kolom air raksa dalam tabung adalah ruang hampa. Perbedaan tinggi antara permukaan atas dan bawah dari air raksa tersebut, adalah merupakan akibat adanya tekanan udara. Jika tekanan udara bertambah, maka sebagian air raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, sehingga permukaan air raksa didalam tabung naik. Sebaliknya apabila tekanan udara berkurang, maka sebagian air raksa dalam tabung akan keluar dan mendesak permukaan air raksa dalam bejana. Selain disebabkan oleh tekanan udara, panjang kolom air raksa ini juga tergantung dari suhu air raksa dan gravitasi tempat Barometer. Prinsip Barometer Air Raksa : Memanfaatkan sifat anomali air raksa dalam tabung hampa.
Langganan:
Postingan (Atom)